Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mengenal Seni Tradisional Sintren Tari Mistis dari Pantura Jawa

Rabu, 30 April 2025 | April 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-30T14:51:47Z


Mengenal Seni Tradisional Sintren Tari Mistis dari Pantura Jawa

Indonesia dikenal kaya akan budaya dan seni tradisional yang unik. Salah satu di antaranya adalah Sintren, seni pertunjukan khas daerah Pantai Utara Jawa (Pantura), khususnya di wilayah Cirebon, Indramayu, Brebes, dan sekitarnya. Sintren bukan sekadar tarian biasa—ia adalah pertunjukan yang sarat unsur mistis dan spiritual, serta memiliki akar kuat dalam kepercayaan lokal.

Asal Usul dan Legenda Sintren

Menurut cerita rakyat, Sintren berasal dari kisah asmara tragis antara Sulasih dan Raden Sulandono. Keduanya saling mencintai, namun harus terpisah karena perbedaan status sosial. Sulasih, yang patah hati, mengekspresikan rindunya melalui tarian yang kemudian dikenal sebagai Sintren. Dalam perkembangannya, tarian ini dilakukan dalam keadaan trans atau kesurupan, seolah-olah penarinya dirasuki oleh roh Sulasih.

Proses dan Ritual Pertunjukan

Sebelum pertunjukan dimulai, dilakukan ritual khusus oleh seorang pawang atau dukun seni. Penari yang biasanya seorang gadis suci (belum menikah), akan dimasukkan ke dalam kurungan ayam dengan pakaian biasa. Setelah mantera-mantera dibacakan, dan musik tradisional dimainkan, penari akan keluar dari kurungan dalam keadaan kesurupan, telah mengenakan kostum penari lengkap dan wajah yang telah dirias.

Tarian kemudian berlangsung dalam iringan gamelan, kendang, suling, dan tembang Jawa yang memiliki irama magis. Gerakan penari terkadang lincah dan enerjik, namun juga bisa tak beraturan, menandakan bahwa sang penari tidak dalam kesadaran sepenuhnya.

Unsur Mistis yang Kental

Salah satu daya tarik utama Sintren adalah unsur mistisnya. Masyarakat percaya bahwa penari benar-benar dirasuki roh leluhur atau roh suci. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa menjadi penari Sintren, dan tidak semua daerah bisa menggelar pertunjukan ini tanpa izin atau ritual khusus. Bahkan, beberapa orang yang menyaksikan bisa ikut terbawa suasana spiritual yang mendalam.

Simbolisme dalam Tari Sintren

Sintren menyimbolkan banyak hal:

  • Kesucian dan ketulusan hati seorang perempuan.

  • Kerinduan dan cinta sejati yang melampaui batas duniawi.

  • Pertarungan antara kekuatan baik dan jahat.

  • Penghormatan kepada leluhur atau kekuatan gaib yang dipercaya menjaga masyarakat.

Pelestarian di Era Modern

Seiring waktu, pertunjukan Sintren mulai jarang ditemui dan kalah populer dengan hiburan modern. Namun demikian, upaya pelestarian terus dilakukan oleh komunitas budaya, seniman lokal, dan dinas pariwisata di daerah-daerah asalnya. Sintren kerap ditampilkan dalam acara adat, festival budaya, hingga pertunjukan seni di sekolah dan perguruan tinggi.

Penting untuk terus melestarikan kesenian seperti Sintren, bukan hanya karena keindahan artistiknya, tetapi juga karena nilai-nilai budaya dan spiritual yang terkandung di dalamnya.


Kesimpulan

Sintren adalah bentuk seni tradisional yang memadukan tari, musik, dan unsur spiritual. Ia bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang mencerminkan kepercayaan, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat Jawa Pantura. Dengan mengenal dan melestarikannya, kita turut menjaga identitas budaya bangsa.

×
Berita Terbaru Update